"Kamu tidak bisa ternyata dibujuk baik-baik! baiklah, Papa akan memaksamu. Jika itu memang maumu!"
Aksara meraih tangan Ratu dan mencekalnya erat.
"BONDAN!" pekik Aksara memanggil anak buahnya yang berjaga di depan.
Pintu besi kembali terbuka, dan seorang berpenampilan preman dengan tubuh tinggi besar masuk.
"Iya, Tuan?"
"Ambilkan berkas yang lain! anakku tersayang ini merobek yang pertama!" titah Aksara.
Bondan mengangguk dan berlalu.
Sebuah kesempatan bagi Ratu saat melihat pintu besi yang separuh terbuka. Ratu bisa keluar jika dia mampu melepas cengkeraman Aksara.
Dengan keras, Ratu menyentakkan tangannya. Berusaha menarik lepas dari belitan jari-jari Aksara.
"Lepaskan Ratu!"
Ratu terus meronta-ronta. Aksara pun menahannya sekuat tenaga. Hingga terjadi aksi saling tarik dari ayah dan anak itu.
"DIAM RATU!"
"Jangan harap kamu bisa keluar dari sini, sebelum menandatangi berkas pengalihan harta!" bentak Aksara.
"Ratu tidak akan menandatanginya! lepassss!"