Raeni menyeruput jus miliknya sedangkan suaminya meminum kopinya. Empat bodyguard berjaga tak jauh dari belakangnya, karena Zaelan merupakan mantan mafia tentunya ia memiliki banyak musuh, sehingga mengharuskan ia membawa beberapa bodyguardnya saat berpergian. Seperti saat ini, sudah dua hari mereka berada di kota singa ini bersama istrinya.
"Kenapa mereka lama sekali, aku jadi bosan menunggunya huh," decak wanita yang berada di sampingnya. Wanita itu masih terlihat cantik meski usianya sudah tak muda lagi.
Zaelan melirik jam di pergelangan tangannya, "Kalau sepuluh menit ke depan mereka tak datang. Aku akan memberikan mereka kejutan yang menarik."
Seringai sinis terpampang di bibirnya. Masih sama seperti dulu, seringai itu tak pernah berubah.
Tak lama kemudian orang yang ia tunggu akhirnya datang juga. Tatapan Raeni sempat beradu pandang dengan seorang wanita sebayanya, hanya beberapa detik sebelum mereka saling memutuskan pandagannya.