Pragma pulang ke mansion dengan kondisi tidak enak dipandang. Wajahnya babak belur, tangannya diperban, serta kepalanya pun ikut terperban. Sebisa mungkin dia memelankan langkanya, mengingat hari sudah sangat malam.
Pria itu menghela napas lega saat berhasil melewati ruang tamu tanpa gangguan apa pun. Masih ada bodyguard yang menjaga di sana, serta di luar mansion, bodyguardnya menjaga dalam jumlah yang banyak. Pragma sengaja menurunkan semua bodyguard untuk menjaga, ia takut ada serangan dadakan dari pria itu. Pria yang belum ia lihat wajahnya, dia sangat bermain-main pada Pragma.
GLEK
Pragma menelan ludahnya susah payah saat lampu ruangan menyala, seseorang berdiri tidak jauh dari posisinya, lebih tepatnya dekat dengan saklar lampu.
Pandangan wanita tersebut tak lain adalah istrinya datar, tapi tersirat kecemasan di dalam sana. Dia sengaja menunggu Pragma pulang, meski ia sudah sangat mengantuk, pikiran buruk mulai menghantui kepalanya saat suaminya tak kunjung pulang.