Setelah Fitri dan yang lainnya kembali, Tara pertama-tama menghubungi rumah sakit agar keluarga mereka mendapatkan tempat, dan kemudian membawa telegram ke keluarga Tama.
Setelah menerima telegram, keluarga Tama sangat gembira dan segera berkemas untuk menuju ke Kota Kalimantan untuk perawatan.
Karena peralatan laboratorium yang relatif lengkap, Candra dengan cepat memproduksi sejumlah kecil sediaan streptomisin.
Setelah obat dibuat, dilakukan serangkaian percobaan di laboratorium, kemudian dibawa ke rumah sakit untuk uji klinis.
Ini sendiri adalah obat yang tidak ada masalah, jadi Fitri sama sekali tidak khawatir bahwa uji klinis akan gagal.
Seluruh sistem medis Kota Kalimantan sedang mengamati eksperimen ini. Kita harus tahu bahwa jika uji coba berhasil, berarti tuberkulosis bukan lagi penyakit mematikan, bisa disembuhkan, dan pasien tuberkulosis itu bisa punya masa depan cerah.