Chapter 41 - Sebuah Pistol

Bubur polenta yang direbus Fitri di malam hari, dan bubur yang direbus dalam panci besar sangat harum. Makanan pokoknya adalah lontong kukus panas, sisa rebusan daging kelinci pada siang hari, dan satu lagi kentang goreng bawang, Rasanya juga sangat enak.

Fitri berkata saat makan: "Saudaraku Yono, ayo kita petik buah elm dari pohon elm besok. Ayo buat nasi buah elm pasti enak."

Yono paling tertarik pada makanan. Ketika dia di kampung halaman, dia sering pergi ke pohon untuk memetik buah elm untuk dimakan di musim semi. Dia juga makan nasi buah elm ibunya, yang sangat enak.

"Oke, ayo kita petik besok. Ada pohon elm tua di depan pintu. Ada banyak buah elm. Kalau kamu tidak bilang, aku lupa buah elm itu. Aku tidak bisa makan buah ini sebelumnya. "

Keesokan paginya, Fitri tidak pergi ke gunung tetapi mengatur rak anggur dengan Yono, dengan hati-hati meregangkan tanaman merambat dan mengikatnya ke rak anggur.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS