Mendengarkan kata-kata Astri Sulaeman, Yanuar Wahyu memandang Deska Wibowo, yang memegangi kepalanya dan memutar pena dengan kesal, Dia sangat tenang dan tidak menanggapi.
"Saya tidak tahu bagaimana melakukan ini, jadi Deska mengisinya untuk saya ketika saya memutar ulang kertasnya." Seolah merasakan keterkejutan Yanuar Wahyu, Astri Sulaeman memiringkan kepalanya dan menjelaskan.
Fisika berbeda dengan bahasa Bahasa Indonesia, terutama soal isian yang kosong. Soal ini pada dasarnya mustahil untuk dimulai dan waktunya sempit. Astri Sulaeman melihat-lihat waktu itu dan melewatinya.
Ketika dia menyerahkan kertasnya nanti, Sulaeman Si tidak menyelesaikan menulis pertanyaan besar sesudahnya, jadi tidak ada cara untuk memikirkan mengisi kekosongan.
Astri Sulaeman merasa Deska Wibowo memiliki gangguan obsesif-kompulsif, Setiap kali makalah ditulis penuh dengan kata-kata, tidak ada yang pergi, dan dia tidak tahan melihat pertanyaan kosongnya.