Sama sekali tidak defensif.
Ayu Lesmana tiba-tiba mengerti mengapa Hardiono tidak mau mengaku.
"Jadi sekarang, apakah kamu ingin berjuang untuk dirimu sendiri?" Tanya Ayu Lesmana.
Hardiono meremas jari-jarinya erat-erat. Dia menekan emosi yang bergolak di dalam hatinya, dan mengedarkan cinta panas di dalam hatinya. Setelah mendidih di seluruh dadanya, dia perlahan-lahan mengangkat tenggorokannya, dan dia mengatakan sesuatu yang tertekan dan penuh kasih sayang. "Aku ingin sekali memperjuangkannya."
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Ayu Lesmana mengangkat alisnya dan menatap Hardiono.
Melihat tatapan mata tulus dari pihak lain, detak jantung sedikit bergetar.
Pada saat ini, pelayan datang untuk menyajikan makanan dan menyela percakapan antara keduanya. Ayu Lesmana menunduk, dan pelayan di sebelahnya tiba-tiba menatapnya dengan heran, "Ayu Lesmana? Apakah kamu Ayu Lesmana?"