Chapter 330 - Pergi Ke Desa

Namun setelah bekerja keras dalam waktu yang lama, dia hanya bisa memberikan senyuman di bibirnya yang lebih jelek dari menangis.

Semua kata menutup-nutupi terlontar ke bibir, hanya tersisa satu kalimat, "Aku bercanda."

Nadia Santoso membeku tiba-tiba, "Bercanda?"

"Ya, kalau tidak menurutmu begitu." Hardiono mengangkat tangannya dan menepuk bahu Nadia Santoso, "Jika kamu tidak menyukai Wulan Juwita, maka aku tidak akan bersamanya."

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Wajah Nadia Santoso tiba-tiba memerah.

Apa yang dia pikirkan barusan!

Karena kata-kata Hardiono menyerah, dia masih berfantasi bahwa Hardiono sangat menyukainya, dan kata-kata itu seperti pengakuan.

Nadia Santoso tiba-tiba mengangkat tangan dan memukul Hardiono di bahunya, "Persetan!"

Nadia Santoso kemudian bergegas keluar.

"Hei, kamu mau kemana, aku akan mengantarmu pulang." Hardiono segera menindaklanjuti dengan cemas.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS