Andika dengan terampil memutar nomor telepon, dan setelah beberapa kalimat, dia menyerahkannya kepada penjaga keamanan.
Ayu Lesmana tidak tahu apa yang dikatakan di sana, tapi dia melihat wajah petugas keamanan berubah drastis, dan setelah menutup telepon, dia mengangguk dan membungkuk kepada Andika, "Maafkan aku, silahkan masuk ke dalam. Aku hanya menjalankan tugas, tolong jangan marah."
"Kakak, ayo pergi." Andika mengabaikannya sama sekali, meraih tangan Ayu Lesmana dan mengalihkan pandangannya ke samping.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Ayu Lesmana memeluknya dan berkata dengan suara rendah, "Luar biasa!"
Wajah Andika sedikit merah padam, dia mengerutkan bibirnya, "Teddy Lesmana juga luar biasa."
Dia mengandalkan latar belakangnya yang bagus, sedangkan Teddy Lesmana berbeda.
Ayu Lesmana menyentuh kepala anak kecil itu, merasa bahwa saudaranya beruntung bisa mengenal teman yang begitu baik.