Bimo Adiguna sedikit cemas, dia dengan cepat menatap Ayu Lesmana, mengedipkan mata padanya dan memintanya untuk mengangkat tangannya.
Ayu Lesmana menghela nafas dan kemudian mengangkat tangannya menerima takdirnya.
"Seorang teman akhirnya mengangkat tangannya." Bimo Adiguna terlihat senang. "Ayu Lesmana, lomba apa yang ingin kamu daftarkan?"
"Lari seribu lima ratus meter." Ayu Lesmana berkata dengan lemah.
Dia sebenarnya tidak mau berpartisipasi dalam lomba itu, lagipula botol susu kemarin membuatnya mual dan membuat lemah fisik dan mental nya.
Bimo Adiguna tiba-tiba tertawa, "Bagus sekali. Sekarang beberapa siswa telah mendaftar untuk 1.500 meter. Karena semangat tim dan sportivitas Ayu Lesmana layak dipuji, maka aku memutuskan untuk mensubsidi sepuluh ribu sebagai nutrisi untuk Ayu Lesmana. Dan jika ada lagi yang mendaftar nanti, akan mendapatkan subsidi itu juga."
Seluruh kelas langsung tercengang.
"Orang kaya!"
"Wow!
