Candra Dewi kemudian merasa sangat gembira, "Oke, oke, anda memang luar biasa, saya benar-benar merasa kasihan kepada siswa yang belum terpilih. Jika siswa itu memberikan tempatnya kepada siswa lain, akan ada nilai tambahan baginya untuk masuk ujian perguruan tinggi."
"Jangan khawatir, saya tahu tentang ini, saya harus mengeluarkan orang seperti itu dari kompetisi ini!"
Candra Dewi mendengar Nugraha mengatakan itu dan merasa sangat lega. Kemudian Nugraha segera menutup telepon sebelum Candra Dewi sempat mengatakan apa-apa.
Candra Dewi kemudian meletakkan telepon dan tersenyum dingin berkata dalam hati, "Damar, seorang idiot yang berani mengajar siswa dibanding aku, maka aku akan mengajari Damar bagaimana berperilaku kali ini!"
_ _ _ _ _ _
Widya Perdana mendapatkan tiket masuk kompetisinya kembali, dan berjalan ke baris belakang dengan tiket masuk Damar, ekspresi wajahnya sedikit rumit.