Chereads / Dokter Baik ku Selamatkan hidupku / Chapter 2 - Sebuah tugas untuk Dokter Baru

Chapter 2 - Sebuah tugas untuk Dokter Baru

Seorang Dokter Baru telah terlahir kembali, Di sebuah Rumah Sakit

yaitu kota, Euphoria. Dokter BaiLy, adalah Seorang Dokter Sp.A yang baru saja lulus di sebuah Universitas kedokteran di kota yang selalu di sebut sebagai gudang keberhasilan untuk para Mahasiswa untuk menjadi seorang Dokter, kebanyakan di antara mereka semuanya, tidak ada yang tidak berhasil.

Dokter Bailly di lahirkan 24 September 1986 di sebuah kota besar. Yang bernama kota Euphoria. Terlahir dari Keluarga berwawasan. Ayah Dokter BaiLy bernama Dokter Michael seorang Dokter sp. J dan Ibu beliau bernama Suster Eirlina. Beliau dahulunya adalah seorang perawat di Rumah Sakit Sejahtera. Disanalah Eirlina, di pertemukan dengan Dokter Michael, sesaat Eirlina merawat seorang pasien yang terkena serangan jantung, yang sangat mematikan. Akan tetapi Dokter Michael langsung bergegas menanganinya. Di sanalah awal mula cinta mereka bersemi.

"Selamat ya Dok! kamu sudah Lulus praktek. Dan akhirnya kamu, di Terima di Rumah Sakit ini selamanya. Bukan sebagai Dokter Honorer lagi. Selamat Ya!" ucap Dokter Clesia, yang sama mempunyai profesi sebagai seorang Dokter Sp.A. Hanya beliau, sudah lama menjadi Seorang Dokter tetap di Rumah Sakit tersebut.

"Terima kasih juga Dok. Oh iya, sebagai tanda Terima kasih saya, dan juga atas keberhasilan saya... bagaimana, jika saya teraktir kamu

makan Bagaimana?" ajak Dokter BaiLy kepada sahabatnya tersebut

apakah Dokter Clesia mau? Dokter Clesia pun sedikit menatap penuh harap kepada Dokter BaiLy. Lalu... beliau pun berkata. "Boleh, kebetulan saya... sedang lapar." sahut Dokter Clesia, seraya membawa tas kecilnya. Yang biasa beliau kenakan.

Akhirnya mereka pun, pergi menuju sebuah Restoran. Untuk merayakan keberhasilan dan kelulusan sahabat nya. Tak lama... mereka, akhirnya pulang. Sesampainya di Rumah.

"Terima kasih ya, Dokter baru. Atas traktiran nya!" ucap Clesia dengan tatapan tajamnya kepada Dokter BaiLy. Di hiasi senyum bahagianya di depan Dokter BaiLy. "Sama-sama Bu Dokter Cantik!" guraunya seraya sedikit mengusap Rambut Dokter Clesia." Namun."

Tiba-tiba saja... "Sebentar!" Dokter BaiLy mengambil Handphone miliknya, yang tiba-tiba berdering sangat keras.

"Iya assalamu'alaikum. Iya Pak! siap, baik Pak. saya akan jalani tugas dari Bapak. Assalamu'alaikum." Dokter BaiLy pun, menutup kembali handphone nya.

"Ada apa Dok?" tanya Clesia sedikit cemas. Karena Pak manager tiba-tiba saja menelponnya. "Begini Clesia, besok... saya akan berangkat ke Kota Dawiri. Barusan Pak manager memberi saya tugas ke Sebuah Rumah Sakit itu. Dan... Rumah Sakit itu, berada di Desa Dawiri." ungkap Dokter BaiLy kepada Dokter Clesia.

"Apa? secepat itu, Ly." tanya Dokter Clesia terkejut. Dengan hati sedikit cemas. Entah apa yang beliau cemaskan. "Sst' Dokter Cantik, gak kenapa-napa ko! kan saya cuma 1 tahun praktek di Rumah Sakit itu, kamu... kenapa berkata seperti itu pada saya?" tanya Dokter seraya menutup bibir Dokter Clesia. dengan ibu jari manis Dokter BaiLy yang sedikit heran dengan sikap Dokter Clesia.

Dokter Clesia pun, sedikit gugup dengan apa yang di tanyakan oleh Dokter BaiLy. "E_enggak ko, saya... saya tidak apa-apa. Maafin saya ya Ly! kalau selama ini, saya... gak bisa jadi sahabat yang baik untuk kamu." sesal Dokter Clesia, seraya sedikit menatap penuh haru kepada sahabatnya tersebut.

Dokter BaiLy pun, memberi sedikit keyakinan. Kepada Dokter Clesia. Seraya menatap penuh keyakinan. Dan kedua tangan memegang erat tangan Dokter Clesia. Lalu... beliau pun, betkata.

"Clesia, kamu harus yakin, saya tau kamu pasti cemas kan! dengan kepergian saya. Tenang saja Clesia! kamu tidak usah sedih. Kamu, jaga diri baik-baik ya disini. Saya... pasti akan baik-baik saja. Senyum dong! mana senyumnya? masa Dokter Cantik, mukanya di tekuk gitu." Rayu Dokter BaiLy.

"Ya sudah, saya tidak akan sedih lagi. Kamu juga ya Ly! semoga kamu di sana, di berikan kelancaran ya prakteknya dan... semoga kamu menjadi Dokter yang sukses!" Doa tulus Dokter Clesia. kepada Dokter BaiLy dengan tangan, mulai sedikit terlepas sedikit demi sedikit. Dari genggaman Dokter BaiLy.

Walaupun dalam hati, Dokter Clesia berbisik. "Walaupun, dalam hatiku saya gak rela kamu pergi Ly." sesal nya kembali.

Dokter BaiLy pun, berbalik lagi pandangannya. Kemudian berkata.

"Tuh kan, baru saja satu langkah saya pergi. Kamu sudah cemberut lagi. Semangat Dokter Cantik!" Rayunya lagi, membuat wajah Dokter Clesia memerah serentak. "Ya sudah. Aku pulang dulu ya! Assalamu'alaikum, " ucap Dokter BaiLy.

"Waalaikum sallam." jawabnya.

Malam pun semakin larut, mentari pun mulai tersenyum ceria Dokter BaiLy pun, terbangun untuk bersiap-siap pergi ke Desa Dawiri. Kebetulan orang tua Dokter BaiLy. Sedang tidak ada di Rumah. Mereka sedang pergi ke luar Kota.

"Mom's, Dady." teriak Dokter BaiLy, seraya mencari mereka, ke semua arah sudut ruangan. Akan tetapi' mereka semua tidak ada. Dokter BaiLy pun. Mencoba bertanya ke Salah seorang Asisten Rumah tangga, di rumahnya. "Bi, lihat Mom's and Dady?" tanya Dokter BaiLy sedikit penasaran.

"Maaf! Tuan. Mereka tidak sengaja, tidak memberi tau Tuan. Karena mereka sangat terburu-buru." ungkap Rukmini Asisten Rumah tangganya. "Ke mana mereka Bi?" tanya Dokter BaiLy. penasaran, "Mereka, pergi ke kota mendadak Tuan!" jawab Rukmini. Kepada Dokter BaiLy.

"Ya sudah deh, saya terburu-buru Bi, tolong sampaikan kepada Mom's dan Dady, saya pergi ke Kota Dawiri. Untuk masalah praktek. Bilang, jangan cemaskan anak kesayangan. Assalamu'alaikum." tukasnya seraya, menjinjing koper nya. yang terdapat beberapa helai pakaian. "Baiklah, Tuan Wa'alaikumussalam." sahut Rukmini.

Sementara Dokter Clesia, sudah menunggu di sebuah taman dekat Rumah Sakit. "Kemana ya, BaiLy? eh itu dia." ujarnya dengan hati penuh kekhawatiran. Akan tetapi Dokter BaiLy pun akhirnya datang. "Clesia, kamu sudah lama ya menunggu?" tanya Dokter BaiLy seraya duduk di samping Dokter Clesia.

"Eh, Ly belum ko! oh iya, saya... sengaja ajak kamu ketemuan di sini. Karena saya... ingin berikan kamu sesuatu." ungkap Dokter Clesia, seraya memegang sesuatu di tangannya. Entah apa yang Clesia pegang di tangannya. "Tolong di terima ya!" pinta Dokter Clesia seraya membukakan tangan Dokter BaiLy.

"Baiklah, terimakasih Bu Dokter Cantik!" Astaghfirullah rayunya muncul lagi, tuh Dokter. "Oh iya, saya juga... punya sesuatu. untuk kamu simpan. Semoga kamu suka ya?" tatapnya dengan hati penuh dengan keyakinan kepada Dokter Clesia.

Airmata pun mulai terjatuh kembali. Di kedua pelipis Dokter Clesia, kali ini beliau tidak dapat menahan perasaan sedihnya. Karena melihat Wajah Dokter BaiLy yang agak sedikit, menyayat hati Dokter Clesia. "Terima kasih Ly. Karena selama ini, kamu sudah menjadi sahabat terbaik." ungkap Dokter Clesia.

"Ya Clesia, Saya juga... minta maaf ya! oh iya selamat tinggal Clesia. Waktu sudah semakin siang. Saya pergi dulu ya! Assalamu'alaikum." ucapnya seraya bangkit dari duduknya.

"Ly... wa_waalaikum sallam." sesalnya.