Vidar terus mencari siapa datang di balik teror yang terus menghantui Vihelt. Dia tidak berpikir memiliki musuh. Selama ini Vidar terlihat baik-baik saja tanpa sesuatu yang janggal. Vidar berusaha menenangkan diri setelah kejadian itu.
Kepalanya mendadak terasa nyeri. Namun, Vidar tetap menahannya, dia tidak ingin terlihat rapuh di depan Eca dan Dara. Sementara itu, Dara memasang wajah curiga kepada Eca, bukan tanpa alasan Dara mencurigai Eca, melainkan karena waktu itu Eca pernah menerima telepon misterius yang cukup membuat dia mencurigai Eca. Tanpa bukti yang banyak, Vidar tidak akan dapat mempercayainya.
"Kenapa, sih, kalau lihat aku bawaannya enggak enak gitu?"
"Aku?" tanya Dara memutar pertanyaan.
"Iya, kamu, siapa lagi di sini yang selalu menaruh curiga padaku, kalau bukan kamu."