Segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya tidak mempengaruhi Jiang Yu.
Meskipun dia terbiasa sendirian, tetapi di dunia aslinya, dia dipuji dan dikelilingi oleh banyak orang, jadi dia terbiasa dengan perasaan ramai sehingga dia tidak merasa aneh.
Jiang Zeyu melihatnya sambil perlahan menggigit paha ayam, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tiba-tiba dia memberinya kaki ayam di piring Jiang Yu.
Jiang Yu memberinya tatapan curiga.
"Aku tidak suka kaki ayam, akan ku kembalikan." Jiang Zeyu menjelaskan, " aku belum menyentuhnya, jadi itu bersih."
Jiang Yu berkedip kemudian berkata, "Terima kasih."
Jiang Zeyu memalingkan wajahnya lalu berkata dengan bangga, "Hmph, aku hanya tidak ingin membuang-buang makanan."
Song Bi menjadi bingung.
'Kakak Yu, bukankah kau tidak suka hidangan ayam seperti ini? lalu kenapa kamu mengambilnya?'
Tapi Jiang Yu tidak peduli dengan masalah ini. Setelah melihat kaki ayam di piringnya. Matanya langsung bersinar, kecepatan mengunyah kaki ayam itu terkesan lebih cepat.
Jiang Zeyu tanpa sadar mengangkat sudut bibirnya.
Jiang Yu telah menghabiskan satu kaki ayam, ketika akan mengunyah kaki ayam kedua, tiba-tiba dia memikirkan sesuatu kemudian berkata, "Karena kamu tidak makan kaki ayam, maka aku akan membayar kaki ayammu besok. Bagaimana jika aku membayarnya dua kali lipat? "
Jiang Zeyu terdiam selama beberapa saat, Jiang Yu mengira dia tidak setuju, kemudian dia berkata lagi, " kalau tiga kali lipat? kamu boleh meminta harga berapapun. "
Jiang Zeyu dengan ragu-ragu berkata, "Maksudmu, kamu ingin makan denganku besok?"
Meskipun pertanyaan ini terdengar aneh, tapi ada benarnya juga.
Jiang Yu mengangguk, "Iya."
"Tidak perlu." Jiang Zeyu berkata dengan cepat, "Ini hanya kaki ayam, ini tidak mahal, aku yang memberikannya padamu jadi kamu tidak perlu membayarnya."
Dalam hati Song Bi bergumam, 'Bukankah Kakak Yu ini bodoh?'
Kenapa perhatian sekali seperti itu?
Song Bi hanya terpaku duduk di bagkunya, dia seperti sedang melihat hantu.
Laki-laki yang duduk didepannya itu bukan Kakak Yu yang palsu, kan?
"Tidak, aku tidak suka berutang budi." Jiang Yu mengerutkan kening, "Simpan saja janjiku itu, aku bisa memenuhi permintaanmu suatu saat nanti."
Jiang Zeyu tidak menganggap serius janji Jiang Yu, memangnya apa yang bisa dilakukan oleh gadis kecil itu?
Jiang Zeyu menatap Jiang Yu,kemudian pikirannya bergerak.
Tiba-tiba ada ide yang muncul entah dari mana.
Dia benar-benar ingin mendengar Jiang Yu memanggilnya "Kakak " ...
"Kakak Yu." Song Bi menunjuk Jiang Zeyu seolah-olah dia telah menemukan benua baru, "Mengapa wajahmu memerah?"
"Kentut!" Jiang Zeyu menyentuh wajahnya dan menegaskan, "Aku tidak seperti itu!"
"Tapi telingamu juga merah..."
Jiang Zeyu: "Enyah kau!"
…
Setelah makan, Jiang Yu berjalan di depan, sedangkan Jiang Zeyu memimpin sekelompok besar orang yang mengikutinya.
Jiang Zeyu melihat jika Jiang Yu tidak berjalan ke arah kelas, tetapi malah berjalan menuju gerbang sekolah, "Apakah kamu mau keluar?"
"Yah, aku ingin membeli obat."
"Membeli obat? Apa kamu sakit?"
Jiang Zeyu memandang Jiang Yu, yang tidak terlihat sakit, karena barusan dia bisa melemparkan Jiang Zeyu ke tanah.
Jiang Yu tidak menjawab.
Jiang Zeyu bertanya lagi, " Memangnya kamu tahu apotek di dekat sini?"
Jiang Yu mengeluarkan ponselnya, " Aku bisa mencarinya."
Jiang Zeyu melihat ke toko obat tradisional Tiongkok di layar ponselnya, yang agak jauh dari sekolah, dan mengerutkan kening, "Sejauh ini? Kamu masih kecil, bagaimana kamu bisa sampai di sana?"
"Naik taksi."
"Betapa berbahayanya seorang gadis kecil seperti mu keluar sendirian, ada begitu banyak pembohong di luar sana, bagaimana kalau sopir taksi itu orang jahat?" Jiang Zeyu terlihat tidak setuju.
Dia menghela nafas, "Hei, lupakan saja, kebetulan aku tidak pelajaran siang ini, ayo pergi denganku."