Chereads / Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup / Chapter 18 - Kakak Tertua Kembali

Chapter 18 - Kakak Tertua Kembali

Sepulang sekolah hari itu, Jiang Yu dan Jiang Wan kembali ke rumah Jiang.

Ketika mereka memasuki rumah keluarga Jiang, mereka melihat sepasang sepatu kulit pria di pintu, Jiang Wan berseru, "Ah, itu Kakak tertua sudah pulang!"

Dia dengan senang hati mengganti sepatunya dan berlari ke dalam rumah, memanggilnya sambil berlari, "Kakak! Apakah itu kamu? Apakah kamu di rumah?"

Jiang Wan berlari terburu-buru dan hampir jatuh ke pelukan pria itu.

Pria yang berdiri di ruang tamu mengenakan kemeja putih, rambutnya rapi, dan memiliki sikap yang tenang dan terkesan cakap.

Ketika dia membuka kancing kerahnya, dia buru-buru menangkap Jiang Wan yang menabrak lengannya.

Jiang Chenglang tetap perhatian terhadap adiknya itu, meskipun ucapannya terkesan menyalahkan, tetapi ada kasih sayang dalam nada suaranya itu, "Kau sudah besar, tetapi masih sangat ceroboh."

Jiang Wan menjulurkan lidahnya dengan malu, "Aku sangat senang melihat kakak pulang, perjalanan bisnis kakak kali ini lama sekali." 

Dia menggerakkan jarinya untuk menghitung, "Sudah dua minggu, empat belas hari! Aku sangat merindukan Kakak, Apakah Kakak juga merindukanku?"

"Kurasa begitu." Jiang Chenglang berkata singkat, "Aku membawakanmu hadiah."

"Aku tahu kakak akan memperlakukanku dengan sangat baik!" Jiang Wan bersorak, "Di mana hadiahku? Apakah masih di tempat yang sama? Aku tidak sabar untuk melihatnya!"

"Pelan-pelan, jangan terburu-buru."

Jiang Wan sangat bersemangat pergi ke kamarnya.

Jiang Wan masih seperti anak-anak, Jiang Chenglang menggelengkan kepalanya, ketika menoleh, dia melihat Jiang Yu berdiri tidak jauh.

Gadis itu memiliki rambut panjang yang diwarnai tinta, dan poninya menutupi matanya.

Dia melingkarkan lengannya di depan dada dan bersandar ke dinding, ekspresinya dingin, tidak terlihat emosi apa pun, dia seperti orang luar, melihat dua saudara itu mereka bermain-main dengan tatapan dingin.

Jiang Chenglang mengerutkan kening tanpa sadar.

Sebelum membawa Jiang Yu kembali ke rumah Jiang, tentu saja dia sudah menyelidikinya.

Menurut informasi, adiknya adalah seorang dengan kepribadian introvert dan menarik diri dari publik. Dia tidak punya teman di sekolah, nilainya termasuk sangat jelek, dia pun tidak memiliki keahlian yang luar biasa. Dia seperti papan datar yang tidak berwarna di sekolah, ketika dia ditempatkan di kerumunan, dia pasti akan langsung diserang.

Tapi itu tidak masalah, bahkan jika saudara perempuannya tidak berguna, dengan mengandalkan harta keluarga Jiang, dia tetap bisa hidup tanpa khawatir, apa lagi tentang makanan dan pakaian.

Selain itu, bisa bertemu dengan saudara perempuannya ini adalah harapan terbesar ibunya selama hidupnya. Sebagai putra tertua, dia harus memenuhi keinginan terakhir ibunya dan membawa adik perempuannya yang hilang kembali ke keluarga Jiang. Ini adalah tanggung jawab dan kewajibannya.

Jadi selama bertahun-tahun, Jiang Chenglang tidak pernah berhenti untuk berusaha mencari tahu tentang adik perempuannya. Untungnya, dia akhirnya menemukannya. Tes DNA mengkonfirmasi bahwa dia adalah adik perempuannya.

Walaupun Jiang Chenglang berada di luar kota, dia masih bisa memerintahkan seseorang untuk membawanya kembali. Memang ada banyak syarat yang harus dipenuhi, tapi bagi keluarga Jiang itu bukanlah hal yang sulit meskipun sedikit memakan waktu.

Karena pekerjaannya, akhirnya kepulangan Jiang Yu menjadi begitu lama.

Meskipun Jiang Chenglang telah membayangkan adegan bertemu adik perempuannya sebelumnya, tapi dia masih merasa sedikit malu.

Dia tidak pernah punya pengalaman bertemu dengan gadis kecil, jadi sekarang, dia hanya bisa memperkenalkan dirinya dengan canggung, "Halo Jiang Yu, aku Jiang Chenglang, kakak laki-lakimu."

Jiang Yu menjawab, "Halo."

Saat ini, Jiang Chenglang adalah orang asing baginya, dia tidak bisa memanggil kakak tertua semudah Jiang Wan.

Suasana tampak semakin canggung.

Untungnya, Jiang Chenglang tahu bahwa dia tertutup dan tidak memaksanya untuk menunjukkan kedekatan pada pertemuan pertama.

"Aku juga membawakanmu hadiah dan sudah meletakkannya di kamarmu. Coba lihatlah dulu apakah kamu menyukainya. Aku tidak tahu apa yang kamu suka, jadi aku membelinya sesuai dengan seleraku. Aku harap kamu tidak keberatan."

"Terima kasih." Jiang Yu berkata dengan sopan.

Meskipun saudara perempuannya tertutup, dia cukup sopan, dan Jiang Chenglang merasa lebih nyaman saat ini.

Setelah Jiang Wan selesai membongkar hadiahnya, dia kembali dengan gembira, "Wow, kakak, mengapa kamu begitu baik kali ini, membelikanku hadiah yang begitu mahal!"

Di Teater kecil

Jiang Chenglang "Mengapa Yu yu menolak memanggilku kakak laki-laki?"

Jiang Zeyu membawa empat apel.

Jiang Zeyu bertanya "Yu yu, ada berapa apelnya?"

Jiang Yu kemudian menjawab "Empat."

Jiang Zeyu kembali berkata "Yu yu sangat baik! (Pamer ke Jiang Chenglang) Yu yu memanggilku saudara keempat!"

Jiang Chenglang bertanya-tanya "? ? ?"