Dengan wajah yang penuh keputus asaan bulan kemudian keluar dari dalam ruangan sang dokter untuk berjalan menuju ke kasir dan menebus obat serta membayar biaya pemeriksaannya pada hari ini. Dia benar-benar merasa terpukul sekali ketika mendapatkan kenyataan kalau dirinya divonis tidak bisa sembuh oleh dokter bahkan setelah dirinya melewati pengobatan kemoterapi sekalipun itu sama sekali tidak membantunya. Pada akhirnya pun dia tetap akan mati. Tapi dirinya diberikan pilihan mau mati dengan cepat atau mau mati dengan pelan-pelan dalam penderitaan dan rasa sakit yang luar biasa setiap hari dirasakan olehnya Karena dia melakukan serangkaian pengobatan.