6 Bulan berlalu...
"Derrrtt... Derrrtt..." pesan masuk
Ryan : Bey sore ini kita ketemu di tempat biasa.
Aku : Oke,tapi kok mendadak?
Ryan : ada sesuatu yang mau aku omongin ke kamu.
Aku : Oke
...
perasaan ku kurang baik hari ini,entah apa yang mau di sampein Ryan ke aku..
"beyy... udah lama nunggu ya?" ujar Ryan menghampiri ku dan duduk di hadapan ku. "enggak kok,aku baru 10 menitan di sini.." jawab ku tersenyum. "ohh iya,kata nya ada sesuatu hal yang mau kamu omongin ke aku??" sambung ku yang penuh tanda tanya.. "Hmmmm... okeeee,mending kita pesen makanan dlu..kamu mau apa?" Ucap Ryan sambil meraih buku menu. "permisi..mas..mas" Ryan memanggil salah satu pelayan. "maaf,menu apa yang akan di pesan?" Tanya sang pelayan. "kamu mau pesen yang mana beyy?" Tanya Ryan..
"oke klo gitu,Mmmmm...aku mau steak yang black pepper,salad buah, chicken Mozarella..minum nya jus Mangga" Ucap Ku pada sang pelayan. "klo saya mau spaghetti,steak nya samain,sama minum nya juga jus mangga..tambah kentang goreng crispy juga, sama ice cream nya 2" Sahut Ryan mengatakan pesanan nya. "baik.. mohon di tunggu pesanan nya" Ucap sang pelayan.
....
"yeayyyy..pesenan nya udah datang.." Ucap ku dengan riang seperti anak kecil. "ini pesanan nya, selamat menikmati" Ucap sang pelayan sambil tersenyum. "oke.. thanks ya mas" Sahut Ryan kepada sang pelayan.. "kamu mau yang mana dulu beyy?" tanya Ryan. "Aku salad buah dulu beyy" jawab ku sambil meraih salad buah yang di ambilkan oleh Ryan. "abis ini,kita jalan-jalan ke tempat yang paling bagus dan tempat nya juga ga jauh dari sini.." Ujar Ryan sembari menikmati hidangan nya. "Mmmmm...okee.. tapi kan kamu bilang ada sesuatu hal yang mau di sampein ke aku.." Tanya ku yang mulai curiga terhadap sikap Ryan. "iyaaa aku ga lupa kok..kita abisin ini dulu setelah ini selesai,kita jalan-jalan sebentar..nah,abis itu aku omongin ke kamu" Ucap Ryan dengan tenang dan senyum di wajahnya tuk meyakinkan ku. Seusai nya aku dan Ryan menyantap hidangan,perlahan kami pun beranjak pergi..
begitu erat aku memeluk Ryan seakan aku tak ingin jauh dari nya, tetapi aku merasa ada yang hilang dalam diriku Entah apa itu. setelah menyusuri jalan,akhirnya kami pun sampai.. Tempat nya begitu sejuk nan indah di hiasi lampu-lampu dan musik yang mengiringi indah nya tempat itu. "gimana,kamu suka kan? tempat nya bagus kan?.." Tanya Ryan. "iya bagus banget aku suka.." Ucap ku sembari tersenyum bahagia, tetapi.. Kebahagiaan itu hanya sementara setelah aku mendengar sesuatu dari nya. "aku mau kuliah ke luar negeri" Ucap Ryan. "kapan? kenapa kamu ga bilang sama aku dari awal?.." Ucap ku "saat itu aku ga bisa kasih tau kamu karena belum ada keberanian beyy dan mulai sekarang kita putus" Ucap Ryan.. "A..aa..apa,Putus? kenapa harus putus? Kita kan bisa LDR'an komunikasi jarak jauh pasti lancar, aku bisa menunggu kamu" Ucap ku dengan nada gemetar dan mata ku yang Mulai berkaca - kaca. "Ga bisa! aku kuliah di luar negri bukan sehari dua hari,tapi tahunan! Maaf kita tetep harus putus.." Ucap Ryan meyakinkan ku.. "Dan Mata ku mulai Berkaca-kaca saat mendengar kabar yg tak mengenakkan dari diri nya.. kenapa kamu ga kuliah di sini? kenapa harus kuliah di luar negri Ryan!!?" Tanya ku dengan tangis tersedu. "saat aku selesai kuliah,aku akan datang halalin kamu.. tapi saat ini,kita emang harus putus" Ucap Ryan dengan senyum di wajah nya.
"Kan kita bisa LDR'an yan, ga harus putus ky gini.. aku bakal slalu nunggu kabar dari kamu walaupun jauh..!" Ucap Ku tegas mengulang perkataan sambil menyeka air mata..
"aku mau nya gitu, tapii aku ga yakin bisa luangin waktu buat kamu selama di sana untuk berkabar.. tolong ngerti ya ne,demi mimpi aku dan kita di masa depan.." sahut Ryan .. aku yang kala itu masih berperang melawan pikiran & hati,hanya terdiam saat mendengar perkataan terakhir Ryan..
*Yahh,memang pada akhir nya Aku harus mengikhlaskan nya pergi demi mimpi yang ingin ia raih dan wujudkan🍁...
-----
"biar aku anter kamu pulang ya" Ucap Ryan yang masih mengkhawatirkan ku. "engga,aku bisa pulang sendiri.. mending kamu pergi dari hadapan ku!!" jawabku kesal bercampur kecewa. aku mulai beranjak pergi meninggalkan Ryan dan menghampiri TAXI, tanpa sepatah kata pun darinya selain hanya menatap kepergian ku yg semakin menjauh dari pandangan Ryan. "gampang banget dia ngomong putus, Seakan-akan semua kenangan bareng dia tuh hilang ga berarti!!" lirih ku dalam hati yang kian mengkesal dan kecewa terhadap Ryan. "Maaf..maaffin aku ine, karna pada akhirnya aku bikin kamu terluka.. suatu saat aku pasti balik lagi buat bahagiain kamu.." Gumam Ryan yang sebenarnya terluka juga..
"Maaf Non.. apakah Non Baik-baik saja? non terlihat pucat sekali non" ujar sang Sopir taxi saat melihat ku dari cermin depan. "iya pak,saya baik-baik aja.. tolong antar saya ke jalan Sriwijaya xxx " jawab ku. "baik non" sahut sang sopir..
"sudah sampe non" Ucap sang sopir. "oke,ini uang nya.. makasih pak" Ucap ku.. "sama-sama non terimakasih juga non" sahut sang sopir..
"Ctak".. "Gebruk"
"assallamuallaikum"
"Wa'allaikumsalam"
"aku pulang mah.." ujarku pada ibu ku
"kok pucet banget muka nya,kenapa? kamu sakit teh!!?" tanya ibu ku dengan cemas, "ga apa-apa kok mah cuma pusing dikit sama ga enak badan aja" jawab ku sambil bergegas ke kamar. "mamah ambilin air hangat ya buat kamu" ucap ibu ku. "gausah mah,aku ada air minum kok di kamar" sahut ku dari dalam kamar.. "yaudah,jangan lupa minum obat ya biar cepet sembuh sakit nya!" sambung nya lagi..
tadii...
"aku tak menyangka.."
"Mungkin jika Ryan tahu akan sakit ku,dia tidak akan meninggalkan ku.."
"tetapiii.. tidak ada beda nya,dengan keputusan ryan mungkin akan tetap sama.."
"Tetap meninggalkan ku.."
"apakah aku harus pergi juga seperti Ryan!?.."
"entahlah.."
kata demi kata yang terbesit dalam benakku seolah tak menerima nya dan harus bagaimana?..