Perasaan Raymon semakin tidak nyaman, dia terus kepikiran orang kepercayaannya, si Neon. Alhasil, Raymon segera ke kamarnya untuk mengambil ponsel yang dia tinggalkan di sana. Tanpa basa-basi, dia mendiall nomor Neon.
Panggilan pertama, Neon tidak mengangkatnya. Raymon tidak menyerah begitu saja, pria itu terus menghubungi Neon. Namun, berkali-kali menghubunginya, Raymon tidak mendapat jawaban apa-apa. Nomor Neon aktif, tetapi sia tidak mengangkatnya. Hal itu menambah kekhawatiran di benak Raymon, hipotesa negatof mulai bersarang di dalam pikirannya.
"Neon, angkat dong!" gumam Raymon mengetuk-ketuk layar ponselnya.
Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Raymin beralih menelpon anak buahnya yang lain, satu kali panggilan juga tidak diangkat oleh pria itu. Saking kesalnya, Raymon mulai menghentakkan kakinya seraya menggertakkan giginya.