Daniel terpelanting akibat tendangan dari Dani. Dia terdorong hingga jatuh di bawah pohon besar. Perut Daniel terasa sakit akibat tendangan dari pelaku tersebut. Dia memegang perutnya. Rasa nyeri sampai ke ubun-ubun. Beruntung Daniel sempat menahan tendangan tersebut, jadi rasa nyerinya tidak terlalu parah.
"Sial. Kuat juga tendangannya. Ouch," gumam Daniel sembari memegang perutnya.
Sementara Dani yang melepaskan tendangan ke arah Daniel, juga ikut terjatuh. Dengan kondisi tangan yang diborgol, Dani cukup susah payah untuk bergerak. Beruntung dia bisa menyarangkan tendangan telak ke perut Daniel.
Daniel berusaha untuk bangkit. Dia cukup paham bahwa tidak boleh menunjukkan rasa sakit yang diderita kepada lawan. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri lawan. Daniel bangkit dan melihat Dani yang juga berusaha bangkit di tempat yang tidak jauh darinya.
"Aku harus bisa bangun! Aku mengandalkan diriku sendiri," gumamnya seraya meringis kesakita.