"Saya paham maksud Anda! Baiklah, kalau begitu, jikalau kami perlu informasi kami akan menghubungi Anda dan kami permisi dulu."
Daniel melaju keaur dari ruang rahasia itu dan melangkah cepat menuju ke dalam mobil, sejak tadi ponselnya terus saja berdering. Pria itu melajukan mobilnya menuju ke rutan dengan pikiran kusut. Ia masih mencoba menghubungkan beberapa petunjuk yang ditemukannya namun ia tidak bisa menemukan apa-apa. Apalagi pernyataan dari asisten rumah tangga di rumah Mawar membuat kecurigaannya semakin bertambah besar.
"Sebenarnya apa hubungan Axel dan Mawar? Haruskah aku menanyakan hal ini langsung kepada Axel?" tanya Daniel pada dirinya sendiri sambil mengusap-usap dagunya dengan bingung.
Mata Daniel memang menatap pada jalanan ibukota yang mulai lengang, namun ia tidak bisa fokus pada jalanan di depannya karena pikirannya berkelana ke sana dan ke mari. Kasus ini ternyata jauh lebih rumit dari dugaan Daniel.