Menatap tajam ke arah pria yang kini duduk di sebuah kursi di hadapannya di ruang interogasi saat ini, Daniel mengembuskan napas tajam. Suasana ruang interogasi yang cukup temaram dan dibuat mencekam menambah intensitas ketegangan atmosfer ruangan itu.
"Karena kau bilang sudah tahu tentang kekasihku, sekarang, aku ingin mendengar apa yang kau ketahui sebelum kesebaranku habis untuk membiarkanmu hidup."
Tatapan Daniel saat ini seolah mampu membunuh siapapun yang saat ini ada di hadapannya. Bahkan dari tekanan suaranya sudah dapat dipastikan jika pria itu dalam keadaan mode siap membunuh. Amarah begitu jelas memancar dari sorot matanya. Pak Nam yang saat ini bertindak sebagai orang yang akan menjadi calon mayat di tangan Daniel jika dia tidak memberikan informasi yang dibutuhkan pria itu tersenyum mencemooh. Tampak ia sama sekali tidak takut dengan ancaman dan gestur Daniel yang saat ini.