"Sebaiknya kita lakukan sekarang," ucap Daniel seraya menggangguk pelan.
Seolah mengisyaratkan sesuatu hal, dua pria itu langsung bangun dari duduknya dan meminta Gladis untuk ikut. Menelepon si penyuruh untuk mengatakan bahwa dia telah membunuh gadis yang menempati apartemen nomor dua itu. Daniel juga meminta Gladis untuk berpura-pura tewas denan perutnya berdarah seraya terkulai lemas di lantai, matanya dibiarkan melotot tajam.
Setelah memotretnya dan mengirim foto tersebut kepada si penyuruh yang bernama Brian itu, Daniel dan si penguntit yang bernama pak Dedi terus menunggu jikalau saja Brian menghubunginya kembali,
"Aku berharap sekali puteraku baik-baik saja," gumamnya menatap Daniel dan Gladis di saat yang bersamaan.
"Anda tenang saja , semoga si Doni baik-baik saja," jawab Gladis berusaha menenagkan pria yang umurnya lebih tua dari Gladis kurang lebih lima tahun.