Perempuan itu langsung terdiam dan bagaimana bisa dia tidak mengingat wajah seorang polisi yang menangani kasus mereka waktu itu. "Oh, jadi kau polisi itu! Dia tewas bukan karena aku, tetapi karena kesalahannya sendiri yang telah mulai bermain api."
"Tetapi Ibu tidak berhak melenyapkan seseorang," smbung Gladis menghela napasnya perlahan.
"Dia itu yang tidak pantas hidup," celetuk perempuan itu membulatkan matanya dengan sempurna ketika Daniel menunjukkan sesuatu hal.
"Bagaimana bisa kau mendapatkan ini?" tanya ibu kost sangat penasaran.
Daniel tersenyum dan mengatakan abhwa dia enemukan sebuah senjata yanng dipakai untuk memukul korban di dalam lemari pakaian perempuan itu. Meski sudah dikunci namun Daniel bisa membukanya denganjepit rambut Gladis.
