Alana melambat, dan berkata dengan lembut, "Tidak apa-apa." Memalingkan kepalanya dan berkata kepada Sulli, "Kale selalu berprinsip dan kuat dalam pekerjaannya, dan dia tidak akan pernah datang kepadamu tanpa alasan. Terus terang berbicaralah padaku, bagaimanapun dan apapun yang terjadi ceritakan padaku tanpa ada detail yang terlewat."
Tangan Sulli yang memegang cangkir teh bergetar, sedikit teh dari cangkir itu tumpah, dan Sulli berteriak 'Ah'.
"Jadi ceroboh, segera bersihkan tumpahan teh itu." Alana mengerutkan kening dan menyerahkan tisu pada Sulli.
Dari pengamatan mata Alana, sikap Sulli ini sedikit janggal, Sulli pasti telah melakukan sesuatu yang salah karena keragu-raguan yang ditampakkan sedari tadi.