Citra memegang cangkir, dan mulutnya mengerucut.
Mantan Arif, Maya selalu ikut terseret dalam kehidupan Arif, walaupun dia sudah menikah dengan Citra. Tetapi situasinya saat ini berbeda, identitas yang semula hanya terseret, kini telah menjadi pendukung pentingnya. Jika Maya menjadi tangguh, dia tidak memiliki kesempatan untuk menang sama sekali!
Dia sangat marah, jika dia bisa, dia ingin mencekik Maya sekarang. Masalahnya adalah dia harus tenang.
Sikap suaminya, Arif sudah sangat jelas berubah.
Dia samar-samar menebak alasan perubahan itu. Dia tahu bahwa suami dan putranya mengadakan pertemuan rahasia belum lama ini.
Pada saat ini, dia harus menanggungnya!
Berusaha menstabilkan suasana hatinya, Citra mencoba yang terbaik untuk membuat nadanya suaranya terdengar setenang mungkin, "Tidak peduli apa yang kamu katakan, Arif adalah suamiku. Suamiku dan aku memiliki tiga anak laki-laki. Ini adalah fakta. Jika kamu ingin menggantikan aku, dua kata, itu sulit."