Citra merasa dingin di hatinya: "Kamu!"
"Bu," Bisma menyela Citra dan memberikan sebuah kertas merah kepadanya: "Ini adalah resepsi pernikahanku dengan Alana. Dia telah menikah denganku selama lebih dari dua tahun, dan dia bahkan tidak memiliki pernikahan yang layak. Aku berharap Ibu bisa ada di sana nanti. Ayah akan datang menjemputmu nanti, jadi Alana dan aku akan pulang dulu."
Setelah percakapan itu, Bisma meraih tangan Alana kemudian berbalik dan pergi.
Kakek Zainal melihat Bisma dan Alana keluar dengan ekspresi marah di wajahnya, dan melihat kertas merah di tangan Bisma: "Kamu sudah memberikan undangan itu?"
Bisma mengangguk: "Kakek, urusanku dengan Alana sudah selesai hari ini. Aku akan pergi dulu. Selamat tinggal."
"Tunggu sebentar." Kakek Zainal berdiri dan berjalan ke sisi Alana: "Alana, aku mendengar apa yang kamu dan ibumu berada di ruangan tadi."