Chapter 182 - Ancaman

Isi pesannya adalah: Kak Alana, terima kasih karena telah mengkhawatirkanku. Aku bisa pulang sore ini. Mari tetap saling mengabari!

Mata Alana sedikit menggelap, saling mengabari ...

Kalimat ini tidak terdengar aneh.

Mungkinkah karena Erika telah berada di negara asing selama lebih dari dua tahun dia menjadi murid yang baik? Atau dia punya tujuan lain?

Dia seolah-olah sedang menunggu sesuatu, hati terasa Alana naik turun pagi itu, dia merenungkan makna tersembunyi dari pesan teks Erika.

Pukul tiga sore adalah pertemuan rutin perusahaan. Pada pertemuan tersebut, Gio secara khusus menyebutkan lomba seleksi karyawan berprestasi perusahaan. Dia membatasi satu kuota untuk setiap departemen. Meskipun Gio tidak dengan jelas memberitahu semua orang apa yang dia maksud pada pertemuan itu, matanya terus menatap Alana, siapapun dapat mengerti maksudnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS