Chereads / Rebirth Of Queen LingWei / Chapter 10 - Bab 10

Chapter 10 - Bab 10

Yue Zi akhirnya sampai di tepi kawah dan melihat bahwa putrinya ada di dalam, membuat hatinya sedikit ketakutan. Dia menelan ludah dan memanggil namanya dengan suara agak gemetar. "Ah Wei, kamu apa kabar? Apakah baik-baik saja? Apakah kamu terluka?"

Lingwei keluar dari kondisi transnya, lalu mendongak dan mendapati bahwa pihak lain adalah orang yang telah dia cari di dalam sekte tersebut. Memasang senyum manis, dia berteriak ke arah wanita itu. "Ya, aku baik-baik saja!"

Kemudian dia menoleh ke arah Xiao Bai dan memujinya, "Usaha yang bagus, Nak. Aku akan memberimu hadiah di masa depan."

Lingwei menepuk kepala si harimau dan tersenyum ramah. Menaiki tubuh besarnya, dia memerintah agar pihak lain segera membawanya keluar dari kawah.

Dia memasukkan cincin perak ke dalam untaian kalung, lalu memakai di lehernya secara alami.

Yue Zi segera memeluknya dan menangis, dia terus meminta maaf dan menyalahkan diri sendiri karena telah membuat anaknya berada dalam bahaya dengan datang ke sana.

"Maafkan atas kebodohan dan kelemahan ibumu ini, ya Nak. Maaf."

Lingwei tersenyum kaku di pelukannya dan menepuk punggung wanita itu secara simbolis serta sedikit canggung, untuk memberinya penghiburan ala kadarnya.

"Yah, bisakah kita pulang sekarang?" tanya Lingwei secara langsung. Dia cukup tidak nyaman di tempat ini yang dipenuhi dengan aroma daging panggang.

Yue Zi mengangguk dan menggendongnya di lengan, tetapi belum banyak langkah diambil, perut putrinya tiba-tiba mengeluarkan suara gerutuan yang cukup memalukan.

"Aku lapar." Lingwei mengatakan situasinya dengan wajah agak merah.

Yue Zi sedikit tertegun dan akhirnya sadar setelah mendengar suara putrinya itu.

Dia segera mengedarkan pandangan ke sekeliling dan mendapati bahwa semua tempat telah hancur, banyak titik terbakar dan juga aroma daging terus terendus di udara, tanpa sadar perutnya juga mengeluarkan gerutuan protes.

Terbatuk sedikit, wanita itu mencoba untuk menyembunyikan rasa malunya dan berjalan ke suatu arah, di mana masih ada beberapa bangunan utuh.

"Ayo kita lihat ke dapur sekte ini, siapa tahu masih ada makanan tersisa."

Ketiganya segera sampai di tujuan dan mendapati bahwa ada begitu banyak makanan di dalamnya. Sebagian adalah bahan mentah, mungkin mereka belum sempat memasaknya.

Lingwei turun dari gendongan, kemudian mengambil wadah besar dan mulai makan.

Yue Zi mengikuti tindakannya, sesekali akan mengambilkan beberapa sendok sayuran tumis dan juga ikan di wadahnya.

Sedangkan untuk Xiao Bai, dia memakan daging mentah yang cukup segar di samping. Sesekali telinganya akan bergetar karena mendengar suara langkah di luar dapur, tetapi mengabaikannya karena tahu bahwa pihak lain tidak berbahaya dan tidak akan menjadi ancaman bagi mereka.

Usai menyantap makanan hingga kenyang, Lingwei duduk malas di kursi dan mengelus perut bulatnya, kemudian menyerahkan cincin perak yang dia ambil dari sisa tubuh patriak kepada Yue Zi, memerintahkan dengan nada alami seorang bos, "Kemasi dan ambil semua bahan di ruang ini."

"Oke, kamu istirahatlah sebentar di sini. Ibu akan mengemas semuanya dan segera siap." Yue Zi tersenyum dan menerima cincin itu, meneteskan darah di atas cincin hingga item tersebut resmi menjadi miliknya. Lalu mengangguk patuh dan bergegas mengumpulkan apapun yang dia temui.

Termasuk bangku bobrok dan juga alat masak bocor, semua masuk ke dalam cincin spasial. Dia tidak bertanya darimana asal cincin berharga itu berasal, hanya diam-diam menyalahkan diri sendiri karena tidak dapat memberikan hal baik semacam itu kepadanya.

Sebagai seorang ibu, dia tentu saja ingin memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk anak-anaknya, tetapi karena alasan ekonomi yang buruk, dia tidak mampu memberikannya.

Jangankan untuk membelikan mereka cincin spasial yang begitu langka di benua ini, untuk membelikan mereka makanan yang layak setiap hari saja, dia terkadang tidak mampu.

Air mata kesedihan mengalir di pipinya, tetapi gerakan menjarah dan mengemasnya sama sekali tidak terpengaruh. Dalam waktu singkat, seluruh ruangan telah berhasil dikosongkan.

9 gadis kurus tiba-tiba datang dan menghampiri Lingwei di depan pintu masuk dapur. Mereka semua secara seragam berlutut dan berterima kasih padanya.

Lingwei sedikit terdiam menyaksikan gerakan mereka, kemudian menggaruk kepalanya agak bingung. Dengan ragu dia bertanya, "Kalian siapa dan apa tujuan kalian?"

Kesembilan gadis saling melirik dan serempak menjawab, "Kami adalah para gadis yang telah diculik dan disekap oleh murid sekte jahat ini. Mohon untuk, Tuan bersedia membawa kami pergi dari sini."

Mendengar permintaan mereka, sudut bibirnya sedikit berkedut.

Apa maksudnya membawa mereka? Apakah mereka ingin menjadi pembantunya? Ataukah mereka hanya ingin menumpang hidup bersamanya? Ah, dia sendiri bahkan kesulitan untuk makan, bagaimana bisa dia membawa dan membesarkan sekelompok gadis tersebut?

Setelah jatuh dalam perenungan singkat dan memastikan bahwa dia hanya akan menderita kerugian? Jika menerima mereka, dia akhirnya mengambil keputusan tegas dan segera menolak permintaan mereka.

"Maaf, tapi keadaan keluargaku tidak memungkinkan untuk membawa dan menghidupi kalian. Jadi, selamat tinggal."

Lingwei buru-buru menarik lengan Yue Zi dan Xiao Bai, berjalan ke depan dengan langkah cepat.

Kesembilan gadis tercengang oleh pergantian peristiwa tersebut.

"Apakah sang dermawan salah paham terhadap kami?"

"Kurasa begitu."

"Tapi bagaimana dengan nasib kita selanjutnya, tuan telah menolak permintaan kami."

"Haish! Aku akan berbicara dan membujuknya dulu, kalian mengumpulkan semua barang yang tersisa di sekte terkutuk ini."

"Baik!"

"Kakak, bekerja keras untuk meyakinkan, tuan!"

"Oke."

Xiao Bai menggeram ke arah belakang, seolah memberi peringatan kepada seseorang yang mengikutinya.

Lingwei menoleh dan melihat bahwa gadis kurus berambut biru telah mengikuti mereka dan saat ini berdiri kaku di tempat, sepertinya takut kepada Xiao Bai yang menggeram barusan.

"Ada apa? Bukankah aku sudah bilang kalau tidak bisa membawa kalian? Kita akan berpisah di sini dan kalian bebas untuk pergi ke manapun yang kalian inginkan." Lingwei memiringkan kepalanya dan sedikit mengernyit.

Gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap mata pihak lain secara mantap, lalu menjawab dengan tegas. "Tuan, kami tidak akan merepotkan anda untuk merawat dan menghidupi kami. Jika anda setuju untuk membawa kami, maka semua kebutuhan kami akan dicari sendiri dan bahkan kami akan ikut menanggung segala kebutuhan anda sekeluarga. Tolong terima kami, Tuan!"

"Ah? Apakah kepalamu terluka?" tanya Lingwei dengan ekspresi tercengang. Dia benar-benar terkejut dengan ucapan dari pihak lain, bagaimana bisa ada orang yang ingin merugikan diri sendiri tanpa sebab?

Dia merasa bahwa pihak lain pasti telah terluka di kepalanya, sehingga tidak mampu untuk berpikir jernih.

Gadis itu menggeleng kuat, dia takut ditolak jika mengatakan bahwa kepalanya telah terluka. Bagaimana jika tuan barunya merasa akan merepotkan jika dia memiliki luka di kepalanya.

"Tidak, Tuan. Saya tidak terluka di manapun juga dan kami semua juga dapat memastikan bahwa kesehatan sangat terjamin."

Yue Zi sepertinya merasa kasihan terhadap gadis malang tersebut, dia menarik lengan baju putrinya dan memohon agar mengizinkan mereka mengikuti.

Lingwei menghela napas berat, kemudian menyetujui.

"Baiklah, ikut saja. Tapi ingat ini baik-baik, kami tidak akan memberikan apapun kepada kalian semua di masa depan."

"Ya ya, kami mengerti, Tuan. Tolong tunggu sebentar, saya akan memanggil saudari-saudari yang masih mengumpulkan bahan." Gadis itu berbalik dan berlari kembali ke dalam sekte dengan penuh semangat.

"Saudari! Cepatlah kita bergegas. Jangan biarkan tuan menunggu lebih lama lagi, cepat!" teriak gadis itu.

"Ya!" sahut beberapa gadis dari beberapa arah berbeda yang segera berlari ke arahnya.

"Tuan mengizinkan kita untuk ikut? Benarkah?" tanya beberapa gadis dengan wajah bersemangat dan juga takut-takut.

Gadis pertama mengangguk tegas dan menjawab, "Ya benar. Ayo cepat!"