Chapter 151 - Chapter 151

Dengan lembut tapi erat, Bearbeer memegang kedua pedang itu, satu di lengkungan masing-masing lengannya, lalu ia mengangkat satu kakinya yang besar, kemudian yang satunya lagi, memindahkannya ke ujung daratan. Hari-hari kakinya yang seperti akar mencengkram batu-batu karang. Lalu dengan hati-hati dan khidmat ia menuruni tangga demi tangga, dan sampai ke dasar hutan. 

Segera ia berjalan dengan langkah-langkah panjang tegas melalui pepohonan, semakin dalam masuk ke hutan, tak pernah jauh dari sungai, mendaki terus lereng pegunungan. Banyak pohon tampak tertidur, atau sama sekali tidak menyadari kehadiran Bearbeer, seolah ia hanyalah makhluk yang sekedar lewat, tapi beberapa ada yang gemetar, dan beberapa mengangkat dahan-dahan mereka ke atas kepala ketika ia mendekat. Sementara berjalan, ia berbicara sendiri dengan suara-suara indah bagaikan musik.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS