Chapter 143 - Chapter 143

"Ayah sekarang mau turun gunung untuk menjalankan tugas dari guru ayah seraya menunjuk kakek-kakek yang berada di samping dirinya," jawab sang ayah atas pertanyaan sang anak. 

"Ok deh, ayah, hati-hati ya, selama menjalankan tugas dari guru ayah," lirih sang anak karena akan di tinggalkan lama oleh sang ayah.

"Kenapa adik kecil? Kok kamu terlihat sedih seperti itu, apa yang kamu pikirkan adik kecil?" ujar sang guru.

"Kakek tua, aku hanya khawatir terjadi yang tidak diinginkan kepada ayahku nanti, apabila ikut campur dalam masalah pembunuhan guru dari Perguruan Sekte Dong Sheng itu," gemetar mulut Dennis berujar. 

"Hahaha... Jangan membuat aku tertawa deh, adik kecil, karena aku sangat tahu seberapa kuat ayahmu itu," jawab sang guru, sambil menjitak kepala anak kecil itu, karena dia sangat percaya akan kehebatan dari Cristian yang sedang ia utus.

Sedangkan anak kecil itu, berdengus kesal, sembari mengusap-usap keningnya yang terasa sakit akibat, pukulan dari guru itu

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS