Chereads / I AM YASMIN TABITHA / Chapter 9 - Tahu Kebenarannya

Chapter 9 - Tahu Kebenarannya

Beberapa bulan kemudian akhirnya Yasmin tahu kebenarannya. Tami memang punya pacar lebih dari satu. Semua itu dia lakukan hanya untuk balas dendam pada laki-laki yang sudah melukai hati ibunya. Tami tidak peduli tentang apapun yang dikatakan orang lain mengenai dirinya. Bahkan kalau Yasmin dan Dini tidak mau lagi menjadi sahabatnya, itu tidak masalah bagi Tami.

Dua laki-laki yang Tami pacari adalah ayah dan kakaknya sendiri. Kakak laki-lakinya bernama Alex, dia yang beberapa bulan lalu datang ke cafe membawakan hadiah dan bunga untuk Tami. Sementara ayahnya bernama Nikolas, dia yang beberapa waktu lalu mengajak Tami nonton bioskop. Mungkin ini memang menjijikan, tapi Tami tidak peduli sampai dendamnya benar-benar terbalaskan. Misi Tami hanya ingin membuat hubungan Nikolas dan Alex berantakan serta merebut semua aset harta berharga mereka untuk ibunya.

Bagi Tami, ayahnya sangat jahat sekali sudah meninggalkan dirinya dan ibunya. Bahkan tidak pernah memberi nafkah. Ayahnya hanya menyayangi kedua anaknya saja yaitu Alex dan Laura. Tami tidak percaya siapapun, dia hanya percaya dengan ucapan ibunya. Meski sebenarnya semua ini hanyalah salah paham.

Sebetulnya nama asli Tami adalah Jessy. Namun demi misi balas dendamnya, dia merubah identitasnya.

***

Hari ini adalah hari bahagia bagi nahkoda Nikolas. Setelah dua tahun pergi berlayar mengarungi lautan, meninggalkan kedua anak dan istrinya, akhirnya hari ini dia pulang ke rumah. Nikolas membawa banyak hadiah istimewa dari luar negeri untuk istri dan kedua anaknya. Dengan penuh rasa semangat, Nikolas mengetuk pintu rumahnya. Dia berharap istrinya menyambut mesra kedatangannya dan memeluknya erat. Namun, harapannya seketika pupus karena istrinya membuka pintu dengan menggendong anak bayi berusia sepuluh bulan.

Awalnya Nikolas pikir itu hanya keponakannya atau anak sodaranya yang sedang berkunjung. Setelah Alex, anak pertamanya yang sudah berusia 13 tahun memberitahu kalau anak yang digendong ibunya itu adalah adiknya, Nikolas benar-benar terkejut. Nikolas mencium bau pengkhianatan dalam rumah tangganya. Dia tidak habis pikir kalau istrinya akan melakukan hal gila ini. Tidur dengan laki-laki lain saat Nikolas berlayar, sampai lahirlah anak haram itu.

***

Tok ... Tok ... Tok ...

"Sayang aku pulang!" teriak Nikolas memanggil istrinya sambil terus mengetuk pintu.

Beberapa menit kemudian istrinya datang membukakan pintu sambil menggendong bayi berusia sepuluh bulan.

"Kamu sudah pulang? kenapa tidak memberitahuku terlebih dahulu?" tanya istrinya terkejut melihat kedatangan suaminya.

"Aku hanya ingin memberikan kejutan untuk kamu," kata Nikolas sambil memberikan seikat bunga mawar.

"Terimakasih, ayo masuk!" perintah istrinya.

"Baiklah. Ngomong-ngomong itu anak siapa yang kamu gendong?" tanya Nikolas sambil berjalan menuju ruang keluarga.

Di ruang keluarga ada Alex dan Laura yang sedang asik menonton televisi. Melihat ayahnya datang, Laura langsung memeluknya. Sementara Alex langsung menggendong bayi yang sejak tadi ada didekapan Naomi, istri Nikolas.

Karena Naomi belum menjawab pertanyaan Nikolas, akhirnya dia mengulang pertanyaannya dan seketika dijawab jujur oleh Alex yang tidak bermaksud mengadu domba.

"Ini anaknya siapa? lucu sekali bayi perempuan ini," tanya Nikolas sambil menyubit pipi tembem bayi yang tidak berdosa itu.

"Ini kan Jessy, adiknya Alex," jawab Alex sangat polos.

"Adik perempuan Alex?" tanya Nikolas bingung sambil melirik kearah Naomi.

Naomi tidak bisa berkata apa-apa hanya tertunduk malu dan merasa bersalah. Memahami istrinya melakukan kesalahan besar, Nikolas berusaha menahan amarahnya. Dia tidak mau berdebat dan marah didepan kedua anaknya.

"Ya sudah. Sana Alex bawa Jessy dan Laura bermain dihalaman depan rumah! Dad ingin ngobrol berdua bersama ibu kamu," perintah Nikolas.

"Oke Dad."

Alex membawa kedua adik perempuannya keluar rumah dan membiarkan ayah dan ibunya berbicara berdua di ruang keluarga.

***

"Apa benar Jessy anak kamu? kamu yang melahirkannya?" tanya Nikolas dengan nada pelan membuka pembicaraannya.

"Benar. Aku minta maaf atas segala kesalahanku," jawab Naomi penuh penyesalan dan air mata yang berjatuhan dari kelopak matanya.

Nikolas tampak kecewa, namun masih bisa menahan emosinya untuk tidak berlaku kasar pada istrinya. Dia menjambak rambutnya sendiri dan sesekali menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Merasa sangat pusing dan tidak sanggup menerima kenyataan ini. Kemudian Nikolas menghela nafas panjang dan kembali bertanya.

"Siapa laki-laki yang sudah membuat kamu hamil?" tanya Nikolas masih tetap dengan nada lembutnya.

"Marcel. Sahabat kamu sendiri," jawab Naomi dengan gugup.

Nikolas hanya terdiam dan perlahan mengeluarkan air mata karena tidak sanggup menahan kesedihannya. Dia tidak menyangka istrinya berkhianat dengan sahabatnya sendiri. Entah bagaimana itu bisa terjadi, biarlah waktu saja yang akan menjawabnya.

"Aku mohon maafkan aku atas ketidak setiaanku ini, maafkan atas pengkhianatan ini!" rengek Naomi sambi berlutut di kaki suaminya yang baik hati itu.

"Bangunlah! Iya aku maafkan kamu, tapi maaf! aku tidak mau menjadi suami kamu lagi. Sekarang juga aku TALAK kamu! Pergilah bersama Marcel!" ucap Nikolas dengan matang memutuskan untuk berpisah.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku! Marcel hanya laki-laki brengsek yang tidak mau tanggung jawab. Aku tidak mau hidup degannya. Aku mohon kembalilah bersamaku!" keluhnya penuh penyesalan.

"Kamu tenang saja. Aku akan suruh Marcel bertanggung jawab!"

"Tapi Ni, kasihan nasib kedua anak kita. Tolong pikirkan itu!" ucap Naomi berusaha mempertahankan rumah tangga mereka.

"Tidak perlu khawatir. Aku akan pergi membawa Alex dan Laura. Berbahagialah dengan Marcel dan Jessy anak kalian. Aku tidak akan mengganggu kebahagiaan kalian. Besok akan aku urus surat perceraian kita!" Kata Nikolas sambil pergi meninggalkan Naomi.

Nikolas dengan membawa kopernya, pergi keluar rumah dan menemui kedua anak kandungnya.

"Alex! berikan Jessy pada ibu kamu!" perintahnya.

"Baik Dad."

"Dad akan ajak kalian liburan. Ayo kita pergi!" ucap Nikolas sambil menggendong Laura yang masih berusia 5 tahun dan Alex membawakan kopernya.

Mereka bertiga masuk kedalam mobil pribadi Nikolas yang sejak tadi terparkir di depan halaman rumah. Saat sudah didalam mobil, Alex bertanya karena heran ibunya dan Jessy tidak ikut liburan.

"Dad kenapa Mom dan Jessy tidak ikut liburan?" tanya Alex.

"Mereka tidak ingin liburan. Sudahlah! semakin dewasa, nanti kamu juga akan mengerti dengan keputusan Dad ini," jawab Nikolas sambil terus mengemudikan mobilnya.

"Baiklah. Kita akan pergi kemana?"

"Keluar kota. Kita akan memulai kehidupan baru disana, tanpa ibumu dan Jessy."

Alex tidak berani berkata dan bertanya apapun lagi. Alex melihat wajah ayahnya yang terlihat sedih. Dia tahu pasti ayahnya kecewa dengan kelakuan ibunya. Sebetulnya Alex sudah mengerti dengan kejahatan yang dilakukan ibunya, Namun Alex memilih untuk tutup mulut.

***

Di kota Bandung, Nikolas memulai kehidupan barunya. Dia mulai mengurus surat perceraian dengan istrinya dan mengantarkannya lewat kantor pos. Dia sudah tidak mau melihat wajah Naomi lagi, rasa kecewanya sudah mendarah daging. Jadi dia akan berusaha melupakan mantan istrinya dengan cepat.

Setelah perkara rumah tangganya selesai, Nikolas mulai mendaftarkan Alex ke sekolah menengah pertama negri di kota Bandung. Alex baru masuk kelas tujuh sekarang jadi tidak terlalu sulit mengurusnya. Sementara Laura akan dia daftarkan di sekolah full day. Tujuannya agar Laura terurus oleh gurunya dari pagi hingga sore di sekolah. Dengan begitu Nikolas bisa bekerja di Bandung, tidak akan pergi berlayar lagi. Dia hanya ingin fokus mengurus kedua anaknya.

Sekarang baginya harta yang paling berharga adalah kedua anak kandungnya. Bukan lagi uang yang berjuta-juta yang dia dapatkan dari berlayar. Nikolas sangat menyayangi Alex dan Laura, begitupun kedua anaknya yang sangat menyayangi Nikolas. Kehidupan mereka sangat bahagia meski tanpa ibunya.

Alex pun mengerti, semua ini karena kesalahan ibunya yang tidak setia dan tidak bisa menjadi istri yang baik. Jadi Alex selalu berpihak pada ayahnya dan tidak mau bertemu lagi dengan ibunya dan Jessy.

Delapan belas tahun kemudian, Alex, Laura dan Jessy tumbuh menjadi orang dewasa. Disinilah masalah besar dimulai, saat Jessy si anak haram membalas dendamnya dan mulai masuk kedalam kehidupan Nikolas.