"Oh, akupun demikian … dukunglah aku agar cinta yang sebesar itu tidak akan menjadi sia-sia karena kekonyolan sikapku. Dan ... bersediakah dirimu untuk menerima apa adanya, meskipun masa depan bersamaku tak seindah harapanmu?" tak tahan dengan segala perasaan yang mengganjal, Indra mengungkapkan pula apa yang ada dalam benaknya.
Tersentaklah hati Vanessa, yang langsung saja membangkitkan gelora hati dalam nyala api asmara yang terus ia pelihara untuk selalu menjaga bara tersisa. Hingga ketika mengerti bila semua kisah-kasih mereka akan bisa dilewati dengan lebih kuat serta indah dan berwarna lagi, dengan segera saja ia mengangguk-angguk sepenuh yakin.
"Ya … aku bersedia, aku mau. Bersama dirimu pastilah aku akan berani memperjuangkan cinta kita yang terlalu besar untuk diabaikan begitu saja. Cinta kita, yang terlalu indah untuk dibiarkan merana dalam kesepian …"