Akan tetapi, mendadak saja Miranti kembali menyahut ucapan Indra.
"Eh, eh … bukan, bukan begitu. Ah, Indra … tahan emosi kamu. Kita bicarakan secara baik-baik hingga semuanya jadi terang benderang dan jelas bagi kamu …" panik karena terkejut melihat reaksi Indra, dengan cepat Miranti menukas untuk menghentikan niat serta pikiran yang berkembang liar dalam diri si pemuda.
Dan langsung saja Indra pun mengoreksi kelancangannya.
"Oh, maafkan saya … uh, saya kira …"
"Ndra, mari kita bicarakan lagi dengan tenang," tukas Cok Sagara untuk memotong kalimat Indra Perkasa.
"Uh, iya Mas … aku kira …" kembali gugup, si pemuda mencoba mencari alasan, yang langsung saja ditimpali dengan sebuah penjelasan kembali oleh lelaki yang lebih dewasa.
"Sederhananya, kita hanya membutuhkan sebuah solusi yang bisa dipakai untuk menyiasati agar calon bayi dalam kandungan itu tidak diakui oleh Rizal Alfian sebagai anak kandungnya …" demikianlah laki-laki itu mencoba kembali menjelaskan.