Mendengar kalimat tersebut keluar dari bibir si bocah perempuan yang belum lama ini masih terlihat sangat manja dan semaunya sendiri, dengan seketika saja Indra merasa jadi harus berterimakasih kepadanya.
Segala keruwetan pribadi hari itu yang terkait dengan Vanessa, memang telah dengan serta merta membuat dirinya jadi kurang bersemangat untuk mengupayakan agar bisa mengikuti perkuliahan sebagaimana mestinya. Dan dalam keadaan yang seperti itu, sebenarnya Indra masih gamang dalam menimbang keputusan terkat penggunaan uang pribadi sebagai pembayaran SPP pengganti beasiswa.
Barulah setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Amanda, saat itupun Indra jadi lebih mantap untuk mengajukan opsi cuti kuliah. Karena bagi Indra Perkasa, uang tabungan yang sedianya dicadangkan sebagai biaya perawatan sang ibu itu haruslah menjadi sebuah harga mati yang tidak akan ia kalahkan dalam membiayai pembayaran SPP kuliah.