Chapter 2 - RISIH

Minggu sore yang membosakan,,,

Terdengar sautan dering ponsel tata berbunyi, ada yang beda pada senja saat itu, pesan masuk dari orang yang tak dikenal membuat suasana menjadi rancu..

Eja,,,

Ya pesan itu dari eja teman tata saat dibangku menengah pertama

*Isi pesan*

"eja : hai,, apa kabar? Masih ingat aku nggak?"

Dalam hati tata berkata "ini orang sok kenal banget sih" dan tata memilih untuk tidak menjawab pesan,,

Jam menunjukan pukul 07.00 pagi,, pagi tata di awali dengan berolahraga,, tata memang beda dengan perempuan pada umumnya, dia lebih memilih menarik diri dari kebisingan semesta.

Bukan tanpa alasan karna terlalu ikut campur dengan semesta bukanlah hal yang menyenangkan sebab bisa membuat hati menjadi berantakan. Hari ini terasa biasa saja tak banyak yang berubah,, notifikasi pesan masuk dari eja masih terus berbunyi,,tata masih tetap acuh hingga risih melihat eja yang slalu mengganggu,,

Tanpa basa basi tata membalas pesan eja dengan raut wajah teramat kesal,,

Tata "mau kamu apa?"

Dengan sigap eja menjawab pesan

"maaf ini terlalu lancang, aku bukanlah laki-laki yang bisa berkata manis,, tapi izinkan aku untuk tetap mengagumimu "

Mendengar perkataan eja, tata menjadi semakin kesal dan sangat ingin untuk memblokir setiap akun yang dimiliki eja,,

Tata memang merasakan hal yang sama setiap ada lelaki yang ingin singgah dan menetap dihatinya.. Tak banyak orang yang tau mengapa tata bersikap seperti itu,, seakan menyiksa diri sendiri karna menutup diri berkenalan dengan siapapun,,

Hari-hari tata masih tetap berjalan seperti biasa, tepat saat itu tata baru saja menyelesaikan studinya dibangku perkuliahan,, hal yang ingin dilakukan tata saat itu hanyalah ingin bekerja,, karna memang tata merupakan perempuan yang sangat mandiri dan tidak ingin bergantung kepada siapapun, bahkan ia tidak ingin merepotkan banyak orang,,

Tata memiliki karakter yang berbeda dari kebanyakan orang,, dia lebih suka diam mengurung diri dikamar,, mungkin sebagian orang yang melihat beranggapan kalau tata anak yang anti sosial,, sebenarnya alasan yang tepat kenapa tata seperti itu karna dia tidak ingin terlalu ikut campur urusan orang lain,, tata lebih memilih untuk memikirkan kebahagiaan dia dan ibunya,,

Tata merupakan anak yang sangat sayang terhadap keluarganya terutama sang ibu,, sejak 15th sang ayah meninggal, tata hanya mendapatkan kasih sayang dari sang ibu,, setiap hal yang dilakukan tata selalu ada ibu yang mendampingi,,

Sudah lama tata tidak mengenal cinta, terakhir diwaktu tata berada dibangku SMA tapi bukanlah cinta yang serius bisa dikatakan seperti cinta monyet,, meski begitu tata sangat berhati-hati dalam melibatkan hati setiap berbagi rasa,, tata memang anak yang sangat cuek akan tetapi berhati baik,,

Seminggu berlalu,, ponsel tata slalu di isi dengan pesan yang acap kali dikirim eja,, seperti biasa tata enggan untuk membalas,, akan tetapi eja masih tetap berusaha untuk mendekati tata,,

Bukan tanpa alasan mengapa tata enggan membalas pesan eja.. Sebab yang menjadi tujuan pertama tata hanyalah kebahagian sang ibu,,

Dua minggu telah berlalu,,, eja masih bersikap sama kepada tata, begitupun tata dengan sikap dingin yang diberikan dari awal kepada eja,,

Hari-hari tata menjadi semakin membosankan tidak diragukan lagi itu karna sikap tata yang terlalu cuek,, hingga akhirnya tata memutuskan merespon pesan dari eja,, awalnya hanya sekedar mengisi waktu luang saja hingga mereka berdua merasakan rasa yang berbeda,,

Tata semakin mengenal eja, ternyata apa yang dibayangkan eja terhadap tata tidak lah terlalu buruk, yang tata kenal saat ini eja adalah sosok laki-laki yang sangat baik, sopan, dan penyayang,, eja sangat baik memperlakukan tata.