Sean menepi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Mereka berhenti tepat di bawah lampu trotoar yang benderang. Alexandra menatap Sean menunggu jawaban yang terasa sangat lama.
Hanya terdengar suara kendaraan yang lalu lalang melewati mereka. Sean pun menatap Alexandra dalam-dalam, "kau cantik," jawab Sean.
"Itu saja?" tanya Alexandra.
"Bukan di sini," Sean menunjuk wajah Alexandra, "tapi di sini," tambahnya seraya menunjuk dada Alexandra. "Kau cantik dari hatimu, Alexandra dan jika kau minta aku menjelaskannya lebih rinci aku tidak akan bisa, intinya aku suka semua yang ada padamu," tuturnya kemudian meraih jemari Alexandra dan menggenggamnya dan mendaratkan kecupan di sana.
"Apa kau bisa memberi jaminan bahwa kau akan terus mencintaiku, kau akan membuatku bahagia sampai kapan pun dan kau tidak akan berpaling sedikit pun?" tanya Alexandra.
Sean mengerutkan dahi, "kenapa kau tanya begitu? Jaminan? Kau kira cinta itu perjanjian?"
"Kau bisa atau tidak?" tegas Alexandra.