"Selama ini maksud Ibu ya ini!"
"Hidup kamu ga akan bahagia, kamu akan menderita, nama kamu akan jelek, bahkan kamu akan jadi bulan-bulanan semua orang! Masih mau mikir Ibu ga sayang? Yang otaknya dangkal itu kamu, mikirnya pedek, ga pernah sampai tuntas!"
"Ga malu? Ga sakit hati? Ibu dengar semua dari awal, tapi Ibu sengaja diam mau liat apa tindakan kamu sama mereka berdua. Tapi nyatanya? Kamu kalah."
Ayu menghempas kasar tangan Reva, lalu bangkit dari duduknya. Cuaca di luar sedang teduh, di dalam apartemen pun AC menyelah, tetapi tetap saja dia gerah. Niat hati datang ke sini untuk menengok sang putri, untuk memperbaiki secara perlahan, tapi yang dia dapat dan dengar pertama kali adalah hinaan dari orang lain.