Pertemuan awal memang membahas drama sad ending, akan tetapi pada akhirnya Reva menangis sungguhan sambil bercerita kepada Fian. Karena tidak ada tempat lain untuk mengadu, selain itu Reva juga sangat percaya pada sahabatnya, itulah yang membuat Reva akhirnya menyerah.
Hampir dua jam lebih Reva menumpahkan tangisan, berbagi kebingungan yang berakhir lega. Fian tidak mengatakan apapun, dia menenangkan semampunya. Karena memang itu yang Reva butuhkan. Dia hanya butuh didengar tanpa perlu ada ceramah diujung.
Layaknya anak TK menangis, Reva kembali menyeka air matanya secepat kilat. Mau menyeka puluhan kali, air mata itu tetap saja turun lagi.
"Apa harus apa, Fi? Tindakan apa yang harus aku ambil? Jalan mana yang terbaik?" Tak perduli wajah jelek, Reva tetap mengangkat wajahnya menatap Fian. Reva sangat berharap kalau dia akan dapat solusi dari Fian.
