"Screet wedding?"
"Iya. Apapun akan saya lakukan, asal kamu engga pergi dari saya. Mau menikah kapan? Besok? Sekarang? Semuanya bisa saya urus."
Reva mengangga mendengar kesantaian pria di depannya. Tanpa beban, tanpa dosa, bahakn masih bisa tersenyum. Mulut Reva kembali mengatup, dia menggelengkan kepalanya.
Dasar gila.
Memangnya gila.
Pria dari planet mana sih Sean ini?
Tangan Sean terulur, menarik tengkuk Reva lalu mengecup bibirnya. "Bukannya kamu yang minta saya nikahin? Kenapa jadi panik begini? Kirain suhu, ternyata masih cupu. Oh iya, tadi Ibu kamu nuduh saya."
"Nuduh apa? Loh, kamu ketemu sama Ibu?!" Reva kembali memekik. Ya Tuhan, kira-kira apa yang sudah Sean katakan pada Ibunya? Apa dia berkata jujur?
Masih dengan kesantaiannya Sean mengangguk. Dia kembali menarik Reva, merebahkan wanita itu di sampingnya. Berhasil menidurkan tubuh Reva, kini Sean berubah posisi menjadi tengkurap. Posisi seperti ini sangat leluasa untuk Sean menjelajahi wajah dan leher Reva.