Helaan napas gusar menjadi teman Sean malam ini. Sekejap dia melirik dinding, ternyata masih pukul dua pagi. Tadi Sean memang sudah tidur bersamaan dengan Reva, namun entah kenapa dia kembali terbangun lalu terjaga sampai pagi ini. Seharusnya memang dia tidur, karena besok pagi harus pergi meninjau pembangunan hotel bersama cliennya.
Bukan lagi masalah Jihan dan Reva, kini Sean teringat dengan aduan sang Adik tentang Kakak keduanya yang sedang terjerat masalah di kantor polisi. Sean yakin, Anva nekat mengabari dirinya pasti karena di rumah tidak ada orang tuanya.
Bisa saja Sean pulang, namun dia tidak mau dicap buruk oleh cliennya. Ini agenda sudah lama perpending, mungkin ada sebulan lebih. Kalau sekarang Sean undur diri, pasti akan jadi masalah.
Saking mumetnya, Sean sampai memijat-mijat keningnya yang berdenyut, bahkan kepalanya sangat sakit. Baru beberapa minggu Kellaf kembali ke sini untuk liburan, namum sudah ada masalah yang dia buat.
