Pemandangan laut yang indah, membuat siapapun yang melihat akan terpanah. Begitupun dengan Reva. Dari banyaknya masalah yang hinggap, kekhawatiran yang menumpuk, kali ini dia berusaha untuk menepikan lalu menghempas sejauh mungkin.
Andai saja bisa, Reva ingin membuang beban itu ke tengah laut. Jika biasanya habis makan mengantuk, kali ini Reve lebih tergarik memejamkan mata sembari menikmati hembusan angin yang menerpa.
Suara riuh anak-anak selalu terdengar di telinga Reva, mereka sangat bahagia tanpa adanya beban sedikitpun. Walaupun begitu, Reva sama sekali tidak terusik, dia masih asik menikmati angin dengan damai.
Reva yang sedang asik terpejam dibuat memekik saat merasakan tubuhnya dipeluk. Spontan, Reva membuka mata lalu menatap ke arah belakang. Saat tahu yang memeluk adalah Sean, Reva menghembuskan napas leganya.
"Apa kamu fikir orang lain?"
"Wajar aku mikir begitu, Sean!"