"Tante Ina, tadinya aku mau bawa bolu, tapi bolunya dimakan sama dia." Reva menunjuk tak berdosa pria di sampingnya.
"Supir baru?"
Reva tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan wanita dewasa di depannya. Apa? Supir? Sungguh, dari lelucon manapun ini paling lucu. Saking gelinya Reva tertawa, dia sampai tersedang kerik di dalam mulutnya.
"Karma instan benar adanya."
Tak!
Pria di samping Reva meringis sembari mengusap lengannya. Apa iya kata-katanya salah? Padahal dia merasa ucapannya benar tanpa ada kesalahan.
"Ibu, kenapa sih Kelvin harus diajak? Ibu bisa nyetir, aku bisa nyetir, kenapa harus ajak dia? Apa dia udah jadi anak angkat Ibu sekarang?"
"Oh god! Aku tak mau punya Kakak biadab seperti dia!" Reva kembali mendorong pundak Kelvin dengan brutal.