"Apa masih sakit? Sakit banget atau gimana?"
"Ah, iya, apa perlu kita ke rumah sakit?"
"Jawab saya, jangan menangis."
Teguran demi teguran yang terus terlontar tidak Reva gubris. Perutnya sudah kembali enakan, kram yang sempat menyerang telah hilang. Walaupun begitu, Reva masih merasakan lemas pada tubuhnya. Alih-alih menjawab kekhawatiran Sean, Reva lebih tertarik menatap keseliling.
Entah harus bahagia atau sedih, tetapi Reva sangat terharu karena Ayu mempersilahkan masuk. Kali ini bukan kram membawa petaka, tetapi membawa berkah. Reva harus berterima kasih pada sang bayi. Ternyata di dalam sana dia tahu Mummy-nya sedang berjuang menaklukan ratu megalodon bernama Ibu.
"Saya serius bertanya, apa perut kamu sakit?"
"Ya Tuhan, lama-lama saya gila, Reva."