Sore hari, tepatnya pukul 4. Zara menuruni tangga menuju dapur, ia akan mengambil air putih sebab merasa haus. Sejak pagi Zara merasakan perutnya bagian bawahnya nyeri, namun masih datang pergi. Sebentar datang sakitnya, lalu tidak lama pergi. Begitu terus, sampai sore hari rasa sakit itu masih terasa bahkan lebih sering dan semakin bertambah rasa sakitnya.
Zara minum air dengan tenang, tiba-tiba rasa sakit itu datang mengejutkan dirinya. Gelas yang di pegangnya jatuh dan membentur lantai, suara pecahan gelas itu terdengar kemana-mana Zara berpegangan pada pinggiran meja. Sebelah tangannya lagi mengusap perutnya yang terasa sakit, semakin lama semakin sakit.
Dani, Ara, dan Arsya sama-sama terkejut mendengar suara pecahan kaca. Mereka keluar dari kamar dan mencari dimana asal suara itu, lalu mereka melihat Zara yang memegangi perutnya sambil meringis kesakitan. Ara langsung berjalan cepat, mendekati menantunya itu.
"Zara sayang, ada apa nak?" tanya Ara memastikan.