Adzan subuh berkumandang, terdengar jelas hingga ke dalam gedung. Membuat Arsya juga Zara terbangun dari tidur mereka, keduanya membuka mata dan saling menatap untuk beberapa saat.
"Pagi istriku," sapa Arsya lebih dulu.
"Pagi suamiku," jawab Zara walaupun masih terdengar malu.
Semalam mereka sudah saling menerima satu sama lain, bahkan mereka terlihat begitu bersemangat. Mereka bermain hingga pukul 2 pagi, Arsya sebenarnya ingin sampai subuh tapi dia harus menahan diri sebab hari ini mereka akan mengadakan resepsi yang pastinya akan sangat melelahkan.
Zara sendiri tidak terlihat seperti gadis pada umumnya, sebab ia juga sudah tau tentang hal seperti ini. Zara bukan gadis polos atau gadis alim yang benar-benar alim, sebelum memutuskan berhijab di usia 18 tahun tentu Zara adalah gadis yang sedikit liar karena pergaulan masa SMA.