Zara merasa lebih baik setelah menangis, tanpa terasa ia sudah berada cukup lama di poli psikologi itu. Dan dokter muda itu masih menemaninya, berada di sana tanpa mengatakan apapun sampai Zara selesai menangis.
"Terima kasih sudah mendengar cerita aku," ucap Zara pada dokter itu.
"Sama-sama, sudah tugas saya mendengarkan cerita orang-orang yang memiliki masalah. Setelah ini saya harap kamu bisa jadi lebih baik," balas dokter muda itu dengan santai.
Zara mengangguk paham, lalu ia menghapus sisa jejak air matanya yang ada di wajahnya. Setelah itu Zara tersenyum, ia menghela nafas panjang dan menghembuskan perlahan. Zara menenangkan dirinya dari emosi yang sebenarnya sudah terkuras, lalu ia memilih untuk berpamitan.
"Ya sudah, terima kasih untuk bantuannya. Berapa saya harus memberi bayaran?" ucap Zara dengan tatapan lebih tenang.
"Tidak perlu, kamu sudah membayarnya. Lebih banyak," jawab Arsya.