Setelah Zara pergi, Fatih langsung masuk termenung di balok kamarnya. Ia merasa benar dengan apa yang ia pilih, hanya saja pikirannya khawatir pada Fauzi dan Zifa. Fatih merasa kecewa dan sedih karna kini ia tidak bisa lagi menemui dua anak itu, perasaannya merasa tidak nyaman dan juga gelisah karna hal itu.
"Kenapa aku merasa tidak tenang seperti ini? Kenapa rasanya aku sangat kecewa dan tidak terima kalau ibu dari anak-anak itu melarang aku untuk menemui mereka? Kenapa aku merasa ikatan yang begitu kuat di antara dua anak itu?" gumam Fatih dengan tatapan bingung.
Pria itu merasa buntu tentang apa yang terjadi, ia tidak tau harus berkata apa di saat seperti ini. Tatapannya tertuju pada langit yang terlihat cerah hari itu, namun sama dengan ekspresi Fatih yang terlihat mendung.