Fatimah membenarkan apa yang Ali katakan, memang benar jika ia seharusnya tidak berpikir seperri itu. Karna kenyataannya Aini yang merebut Ali dari Fatimah, bukan sebaliknya. Namun Fatimah tetaplah Fatimah, ia terlalu lembut untuk hal seperti itu.
"Aku tidak tau, aku bingung harus jawab apa kak. Perasaanku tidak menentu," ungkap Fatimah sambil menunduk dan memainkan jemarinya.
Ali menghela nafas panjang, ia tau kalau Fatimah memang terlalu baik untuk ukuran istri yang suaminya di rebut orang lain. Padahal seharusnya ia marah, atau menuntut wanita itu untuk melepaskan suaminya. Tapi Fatimah malah sebaliknya, ia memilih mengalah daripada menyakiti hati wanita itu.
