Setelah bertemu dengan Ali dan Fatimah, Aini melangkah masuk ke dalam ruangannya. Ia menjalankan tugas sebagai dokter umum seperti biasa, walaupun hatinya tidak baik-baik saja ia tetap mencoba profesional dalam hal ini.
Sampai akhirnya jam makan siang tiba, wanita itu bersandar pada kursinya tanpa mau melangkah keluar. Aini memijat kepalanya yang terasa berdenyut, ia memikirkan semua permasalahan hidup yang begitu membuatnya sesak.
Tiba-tiba sebuah roti dan air mineral di taruh di hadapannya, Aini pun menatap orang yang menaruhnya lalu ia menghela nafas panjang karna merasa terlalu di perhatikan oleh orang itu.
"Makan dulu, nanti kamu sakit kalau memaksakan diri seperti itu. Apapun yang terjadi kesehatan itu harus di jaga," kata orang itu yang tidak lain adalah Aldi.
"Kamu terlalu perhatian sama aku Al," tegur Aini pada Aldi.
"Apa salahnya? Kamu kan sudah bukan lagi pasangan orang lain," balas Aldi dengan tatapan santai.
