"apa?!" balas Laras dan Ira sedikit berteriak.
Aziz, Putri, dan Puzi menatap Ira juga Laras dengan tatapan terkejut.
"Nenek kenapa berteriak? Puzi terkejut," tanya anak perempuan itu dengan polosnya.
"Oh iya, maaf sayang. Puzi lebih baik di kamar saja ya? Baca buku, nenek mau bicara penting dengan ayah dan ibu Puzi. Bolehkan nak?" bujuk Ira pada anak perempuan itu.
"Iya nenek," jawab Puzi dengan anggukannya lalu Puzi melangkah masuk ke dalam kamar yang sebelumnya ia tempati.
Setelah kepergian Puzi, Ira dan Laras pun menyuruh Aziz juga Putri untuk duduk dan menjelaskan apa maksud dari perkataan mereka sebelumnya.
"Duduk!" titah Laras dengan nada tajam.
Aziz dan Putri saling melirik, lalu mereka pun menurut dan duduk di sofa dengan ekspresi wajah ragu akan mengatakannya atau tidak.
"Jangan ada apapun yang di sembunyikan lagi, jelaskan semuanya!" tekan Laras dengan nada memaksa.
Aziz dan Putri saling melirik, lalu mereka menatap Laras juga Ira bergantian.